DIBAHAS: FSTVLST - ORANG ORANG DI KERUMUNAN
FSTVLST.. Grup band indie asal kota dengan sejuta keromantisannya, Jogjakarta. Yang merupakan kelanjutan dari band mereka sebelumnya yang dibentuk pada tahun 2003, Jenny. Keluarnya 2 personel Jenny menjadi alasan terbentuknya nama baru FSTVLST (Festivalist) yang bertujuan untuk menghormati mantan personel tersebut. Mengusung genre musik yang mereka sebut-sebut sebagai Almost Rock Barley Art atau Hampir Rock Nyaris Seni. Lagu Orang Orang Di Kerumunan dalam album Hits Kitsch-nya ini sangat lekat di telinga para penikmat atmosphere gigs di kota seni tersebut.
Lagu yang merupakan anthem dari band ini bercerita tentang hilangnya hati nurani sesama manusia yang seharusnya saling mengasihi satu sama lain. Saling ber konfrontasi dan lupa bahwa hakekatnya manusia adalah cinta kasih. Saat kubu antar kelompok yang berbeda pandangan dan memicu kericuhan antar meraka, perbedaan paham yang lantas menjadi alasan untuk terjadinya konflik, dan mereka yang merasa seolah-olah paling benar, di gelapkan matanya oleh kebahagiaan semu saat memenangkan perang argumem mereka masing-masing. Akal sehat yang telah tak digunakan demi membela egoisme tertutupi jiwa mereka dengan kebencian, padahal mereka semua tidak sadar jika mereka semua hanyalah manusia yang sama.
Maksud dari lagu ini juga sudah tertuang secara explicit di lirik yang di tulis oleh Farid Stevy, sangat jelas bahwa penggambaran dunia dewasa ini peuh dengan kekeosan dan carut marut konflik yang terjadi dimana-mana.
Lirik:
Orang-orang di kerumunan berjejalan di lingkaran
Mengitari satu altar sesembahan
Mereka menari dengan mata terpejam
Kerasukan
Jiwanya sudah tak lagi bersemayam
Lalu meracau
Tak setuju maka beda kubu
Tak sepaham lantas baku hantam
Yang seiman saling menerakakan
Merekalah kerumunan yang lupa
Kerumunan yang lupa
Bahwasanya aku kau mereka sama
Hanya manusia
Sama manusianya
Yang seharusnya saling peluk selayak saudara
Saling jaga seperti keluarga
Berbagi cinta berbagi bahagia
Menjauhi kerumunan yang lupa
Kerumunan yang lupa
Bahwasannya aku kau mereka
Turut berbela sungkawa
Atas sekaratnya jiwa
Para berkerumun tertawa-tawa
Di se se se se sempitnya ruang bahagia
Yang seharusnya luas tak terbatas
Dan turut berduka cita
Atas tak berartinya bunga
Berganti
Umpat benci
Caci maki
Bunuh dan lukai
Benci dan lukai
Turut berbela sungkawa
Atas sekaratnya jiwa
Para berkerumun tertawa-tawa
Di se se se se sempitnya ruang bahagia
Yang seharusnya luas tak terbatas
Dan turut berduka cita
Atas tak berartinya bunga
Berganti
Umpat benci
Caci maki
Bunuh dan lukai
Benci dan lukai
Komentar
Posting Komentar