DIBAHAS: DANILLA RIYADI FINGERS ALBUM
Danilla Riyadi merupakan salah musisi indie lokal dengan
suaranya yang merdu dan sendu baru saja merilis mini album bertajuk “Fingers”
pada akhir September lalu.
“Fingers” merupakan sebuah karya musik yang mengandung
berbagai materi kemanusiaan dan sosial. Melalui konferensi pers di Ecology,
Kemang, Danilla mengungkapkan bahwa mini album ini merupakan proyek pribadi
yang terlahir murni dari hasil pemikirannya. Ia bahkan menulis lirik dan
menentukan aransemen musik sesuai dengan seleranya sendiri tanpa bantuan Lafa
Pratomo yang selama ini membantunya dalam memproduksi karya musik komersilnya.
“Fingers” terdiri dari 5 track yang mewakili setiap jari
tangan; “Thumb”, “Index”, “Middle”, “Ring”, “Pinky”. Setiap jari memiliki
filosofi dan makna yang dituangkan dalam lirik bahasa Inggris.
Seperti halnya jari jempol dan kelingking yang pendek pada
tangan kita, track “Thumb” dan “Pinky” memiliki durasi paling pendek sekitar 1
menit saja. Dibuka dengan track “Thumb” dengan aransemen gitar yang sederhana
dengan suara lembut Danilla yang berat dan berkarakter.
Berikutnya track “Index” yang mewakili jari telunjuk. Jari
telunjuk memiliki filosofi lambang kekuatan dan kekuasaan. Orang cenderung
menunjuk dengan jari ini ketika menyuruh orang lain melakukan sesuatu. Melalui
lirik “strong people rules the sounds of paper”, melambangkan salah satu
tindakan para penguasa yang mengontrol media. Hal ini terinspirasi dari keadaan
masyarakat di Indonesia belakangan ini dengan semakin panasnya isu politik.
Berikutnya lanjut ke track “Middle” yaitu jari tengah. Jari
tengah dilambangkan sebagai diri kita yang masa bodoh dengan kehidupan dan
membiarkan hal tersebut menelan diri kita. Danilla sendiri mengungkapkan bahwa
lagu ini bercerita tentang hidup dan mati.
Sementara track “Ring” melambangkan jari manis yang biasanya
digunakan untuk memakai cincin pernikahan. Lagu ini memiliki lirik yang
membahas isu yang dihadapi oleh perempuan-perempuan muda Indonesia yang harus
menikah sebelum berusia 30. Danilla sebagai perempuan mengungkapkan pandangan
pribadi terhadap isu tersebut. Baginya, menikah itu tidak boleh karena keburu
umur, namun harus dilandasi dengan kesiapan meskipun harus memakan waktu yang
lama.
Dalam track “Ring”, Danilla memadukan aransemen musik piano
pada awal lagu dilengkapi dengan gitar. Track terakhir adalah “Pinky” yang
menyimbolkan filosofi dari jari kelingking yang selalu digunakan untuk membuat
janji. Lagu pendek satu ini memiliki makna tentang janji atau komitmen dalam
menjalin hubungan dengan menyatukan dua jiwa menjadi satu.
Secara keseluruhan, “Fingers” merupakan karya sederhana yang
lembut dan menunjukan pandangan seorang Danilla pada kehidupan. Mini album ini
bisa juga disebut sebagai konsep album melihat keseluruhan konsep yang
dibentuk. Mengakui melakukan produksi musik secara menyeluruh sendirian, setiap
track dalam album ini memang terdengar seperti one-man-project. Kita bisa
membayangkan setiap demo track yang diciptakan Danilla dengan kemampuan menulis
lirik dan memainkan instrumen gitar dengan chord-chord sederhana.
Untuk sebuah project yang Danilla sendiri sebut sebagai project-masa-bodoh, “Fingers” telah membuktikan kemampuan sang musisi dalam menciptakan karya jujurnya yang sederhana namun memiliki materi yang berbobot.
Komentar
Posting Komentar